Referensi :
ARDIYANTO, FAJAR. Aquarium Otomatis Dengan Sensor Photodioda dan timer RTC. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2017.
Barus, Eltra E., Redi K. Pingak, and Andreas Christian Louk. "Otomatisasi Sistem Kontrol Ph Dan Informasi Suhu Pada Akuarium Menggunakan Arduino Uno Dan Raspberry Pi 3." Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya 3.2 (2018): 117-125.
Bareta, Bintara Putra Candra, Alex Harijanto, and Maryani Maryani. "Rancang Bangun Alat Ukur Sistem Monitoring Ph, Temperatur, Dan Kelembapan Akuarium Ikan Hias Berbasis Arduino Uno." Jurnal Pembelajaran Fisika 10.1 (2021): 1-7.
Kevin, Jeremy H. Sistem Monitoring Dan Kontrol Kejernihan Air Dengan Pakan Otomatis Akuarium Berbasis Arduino. Diss. Univeristas Komputer Indonesia, 2022.
Amin, Ahmadil. "Monitoring water level control berbasis arduino uno menggunakan lcd lm016L." EEICT (Electric, Electronic, Instrumentation, Control, Telecommunication) 1.1 (2018).
Pencarian di Google :
1. cara memelihara ikan hias di akuarium
https://bibitbunga.com/cara-memelihara-ikan-hias-di-akuarium/
2. ph air untuk ikan hias
https://www.youtube.com/watch?v=eQkde07wdqY&t=29s
3. cara merawat ikan hias di akuarium
https://www.popbela.com/career/inspiration/aisyah-banowati/cara-merawat-ikan-hias-akuarium-untuk-pemula
4. tips merawat ikan hias
https://edukasi.kompas.com/read/2021/01/13/163004971/7-tips-merawat-ikan-hias-ala-akademisi-ipb?page=all
5. tips memelihara ikan hias
https://lifestyle.kontan.co.id/news/ini-tips-memelihara-ikan-hias-untuk-para-pemula
Perkembangan teknologi di segala aspek kehidupan saat sekarang ini sangatdibutuhkan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya teknologi-teknologi sudahmenggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia yang dilakukan secara manual yang memakan tenaga dan waktu. Bagi pemilik akuarium, terkadang kesehariannya disibukkan dengan aktivitas lain yang padat. Dengan kepadatan aktivitas tersebut sering kali membuat pemilik akuarium ikan hias mengalami kesulitan untuk mengurusi ikan hias, seperti kejernihan air akuarium, kadar pH air, dan pergantian air akuarium. Maka dari itu, dibuat sebuah alat yang dapat membantu pemilik ikan hias dalam mengurusi akuarium yang dikerjakan secara otomatis. Alat tersebut bertujuan mengontrol nilai pH air dalam akuarium dengan menggunakan pH meter, pendeteksi kekeruhan air dengan photodioda, dan pengisian air yang kurang dengan menggunakan water level sensor. Arduino Uno digunakan sebagai pusat pengendali dari alat ini.
Ikan hias
mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan
yang beragam dengan keadaan yang sangat
dipengaruhi oleh kondisi air, dan derajat
keasaman. Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air
tanah, air sungai dan air dari
Perusahaan Air Minum (PAM).
Parameter kualitas air
pada proses budidaya ikan hias berperan
dalam menciptakan suasana lingkungan
kehidupan yang sesuai dengan
kebutuhan ikan hias agar mampu memberikan
suasana yang nyaman
bagi kelangsungan pertumbuhan dan
perkembangan ikan hias. Beberapa hal penting yang
terkait dengan kualitas air adalah Kejernihan dan pH air.
pH dapat dikatagorikan sebagai faktor
fisika-kimia yang berperan dalam menunjang kondisi lingkungan kehidupan ikan
hias. ketahanan kondisi air pada masing-masing ikan hias berbeda-beda. oleh
karena itu perlu diperhatikan kondisi lingkungan kehidupan ikan hias.
ketidastabilan faktor tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan
ikan hias dan hal yang paling terburuknya adalah kematian pada ikan hias
Sarana utama dalam melakukan aktivitas
budidaya ikan hias diantaranya kolam tanah, kolam semen dan akuarium. jika
dibandingkan dengan sarana tersebut, pemeliharaan ikan hias di akuarium paling
baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol dengan teliti.
Desain aquarium dapat dilihat dari gambar
dibawah
Ukuran aquarium yaitu
untuk kali ini, akuarium yang dipakai berukuran 100 x 40 x 40 cm dengan ketebalan kaca 8 mm berbahan kaca laminated
1. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.
SPESIFIKASI |
Arduino Uno |
Microcontroller | ATmega328P |
Operating Voltage | 5V |
Input Voltage (recommended) | 7-12V |
Input Voltage (limit) | 6-20V |
Digital I/O Pins | 14 (of which 6 provide PWM output) |
PWM Digital I/O Pins | 6 |
Analog Input Pins | 6 |
DC Current per I/O Pin | 20 mA |
DC Current for 3.3V Pin | 50 mA |
Flash Memory 32 KB | (ATmega328P) |
SRAM | 2 KB (ATmega328P) |
EEPROM | 1 KB (ATmega328P) |
Clock Speed | 16 MHz |
LED_BUILTIN | 13 |
Length | 68.6 mm |
Width | 53.4 mm |
Weight | |
Tabel 1. Spesifikasi Arduino Uno
2. Photodioda
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Dioda Foto adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya,
Photodiode atau Dioda Foto ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal
Katoda dan kaki terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter
Optik yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto
diantaranya seperti Cahaya Matahari, Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar
Ultra-violet hingga sinar X. Oleh karena itu, Photodiode atau Dioda Foto yang
dapat mendeteksi berbagai Cahaya ini telah banyak diaplikasikan ke berbagai
perangkat Elektronika dan listrik seperti Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya
Kamera, Alat-alat medis, Scanner Barcode dan peralatan keamanan.
3. Water Level
Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang
digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih
knowledge perbandingan. Water level yang paling sederhana adalah sepasang pipa
yang saling mengakses di anggota bawah. Water level sederhana mengukur
ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa apakah mirip atau tidak.
Saat ini, ketinggian air sanggup diukur secara gampang
bersama gunakan alat moderen layaknya Water Level. Pengertian Water Level
sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air di
tempat yang tidak sama agar meraih knowledge perbandingan. Water level yang
paling simple adalah sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah.
Water level simple bakal mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2
pipa apakah mirip atau tidak. Hasil pengukuran dari water level lebih rendah
dari gunakan laser tapi water level mempunyai akurasi yang tinggi dalam
pengukuran jarak jauh. Untuk hindari kesalahan pengukuran dalam pemakaian water
level, suhu terhadap air haruslah sama.
Specifications
- Working
Voltage: DC 3-5V
- Working
Current: <20mA
- Sensor Type:
Simulation
- Detection Area:
40 mm x 16 mm
- Manufacturing
Process: FR4 double spray tin
- Fixed Hole
Size: 3.2 mm
- Humanized
Design: Half moon sag nonskid treatment
- Working
Temperature: 10 °C to 30 °C
- Work Humidity:
10% to 90% without condensation
- Size: 65 mm x
20 mm x 8 mm
- Optional
Accessories: 3 pin sensor connecting line,Arduino 328 controller,Sensor
relay shield
4. Ph Sensor
PH meter adalah
alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu larutan. Alat ini
digunakan di laboratorium untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan,
apakah larutan tersebut tergolong asam, basa atau netral.
Sementara itu, dalam hal ini pH adalah suatu satuan
ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kada alkali dari
suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
"p" lambang matematika dari negatif logaritma, dan "H"
lambang kimia untuk unsur Hidrogen.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan
oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen.
Jika konsentrasi [H+ ] lebih besar daripada [OH- ], maka material tersebut
disebut asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [H+ ] lebih kecil
daripada [OH- ], maka material tersebut disebut basa, yaitu nilai pH lebih dari
7.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan
pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam
elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak
Hal tersebut dikarenakan lapisan tipis dari gelembung
kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya relatif kecil dan
aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion
hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi
sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus hanya mengukur tegangan.
5. Pompa air
Pompa air adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan (air) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus
menerus. Salah satu jenis pompa air adalah submersible yaitu pompa yang
dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam
keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi
minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time
pompa tersebut lama. Namun, hingga saat ini masih belum ada kontrol dan
monitoring sistem proteksi untuk melindungi pompa dari beberapa gangguan,
seperti arus lebih, gangguan lebih, suhu berlebih, keadaan aliran air pada pipa
serta tekanan air. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis bermaksud untuk
merancang sebuah alat kontrol dan monitoring sistem proteksi pompa air
submersible. Penelitian ini menggunakan sensor ACS-712 untuk mengetahui berapa
arus yang mengalir, sensor ZMP101B untuk mengetahui berapa tegangan yang
bekerja, sensor DS18B20 untuk mengetahui suhu pompa, water flow sensor YF-S201
untuk mengetahui aliran air pada pipa, dan sensor DC5V ¼ inci untuk mengetahui
tekanan udara pada pipa. Output sensor masuk ke Arduino dan di proses. Setelah
diketahui nilai dari tiap tiap sensor, jika nilai yang keluar tidak sesuai
dengan nilai yang telah di tentukan, maka pompa akan mati. Hasil dari
pengukuran tiap sensor akan di tampilkan pada PC dengan menggunakan Visual
Basic sebagai Human Machine Interface.
6. LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu
jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal)
untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD)
atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti
layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar
Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer
Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk
elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi
Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan
teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD
bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip
pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar
belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya.
Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah
backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting
diodes).
Pengujian sensor pH
Proses kalibrasian dilakukan dengan cara mencelupkan probe sensor pH ke masing-masing jenis larutan buffer sebanyak tujuh kali perlakuan untuk mendapatkan nilai analog yang terbaca pada serial monitor (output). Tabel 2 Data hasil rata-rata nilai keluaran sensor pH.
Nilai rata-rata hasil keluaran sensor pH yang telah diperoleh dapat dilihat hubungan antara nilai pH dan hasil keluaran sensor pada grafik
Grafik hubungan nilai pH terhadap nilai analog
Proses kerja penyesuaian kadar pH tersebut adalah apabila hasil pengukuran pH tinggi maka kontrol akan dilakukan oleh solenoid valve untuk mengalirkan cairan pH down untuk proses penurunan nilai pH dan hal apabila nilai pengukuran pH rendah maka kontrol akan dilakukan oleh solenoid valve untuk mengalirkan cairan pH up untuk proses menaikkan pH. Pengujiaan keseluruhan sistem secara keseluruhan meliputi input dari sensor pH yang dilakukan pada jenis ikan koki. Hasil pengujuan pada ikan koki menyatakan kondisi pH 7,48 - 7,8.
Pengujian Photodioda
Untuk mendeteksi kekeruhan air digunakan sensor photodioda sebagai reciever dan LED sebagai pemancar cahaya. Supaya mendapatkan pembacaan yang presisi, photodioda and LED dihadapakan secara sejajar. Dengan demikian, 0% berarti permukaan air paling jernih, sedangkan 100% berarti permukaan air paling gelap. Tabel dibawah adalah hubungan tegangan fotodioda (dalam Volt), intensitas cahaya yang diukur dalam akuarium (dalam Lux) dan nilai persentase kekeruhan yang diberikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, Sistem pengontrol pH pada akuarium didasarkan pada nilai standar lingkungan hidup ikan hias dengan cairan kondisi pH up dan pH down. Sistem pengontrol kualitas air telah diuji coba pada jenis ikan koki dengan standar nilai pH 7-8. Tingkat kerjernihan air akan dideteksi oleh sesnor photodioda dengan LED sebagai pemancarnya yang semakin kecil intensitas cahaya yang dideteksi, semakin keruh air pada akuarium.
1. Kuncoro, Eko., 2011, Sukses Budi Daya Ikan Hias Air Tawar, Lily Publisher, Solo.
2. Suryani, Ir, 2006, Budidaya Ikan Hias, PT. Citra Aji Pratama, Yogyakarta.
3. Gusrina.,2011, Manajemen Kualitas Air, https://defishery.wordpress.com/2011/03/09 /uu-perikanan/ . diakses pada 2 januari 2017.
4. Wibisana, Ferdinandus., 2015, Sistem Pengendali pH pada Pembuatan Air Alkali. Skripsi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
5. Pratiwi, Ratih., 2009, Penentian Sumber Panas Dengan Metode Tomografi Menggunakan Sensor Thermometer Digital DS18B20, Sk depertemen fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok.
6. Dermanto, Trikueni.,2013, Solenoid Valve, http://trikueni-desain sistem.blogspot.co.id /2013/08/Solenoid-Valve.html, Diakses pada 8 Agustus 2017.
7. Kadir, Abdul., 2015. Buku Pintar Pemograman Arduino, penerbit Mediacom, Yogyakarta.
8. Rakhman, Edi. dkk., 2014, Raspberry pi-Mikrokontroler Mungil yang Serba Bisa, Penerbit Andi, Yogyakarta.
9. Rudiawan, Dudi., 2014, Pengertian, Cara Kerja, Fungsi Dan Jenis-Jenis Power Supply,https://dudirudiawan8.wordpress.com/2014/10/14/241/, Diakses pada tanggal 4 januari 2017.
10. Yulias, Z. 2011. Tutorial Singkat Bahasa Pemrograman Arduino. blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorial-singkat-bahasa-pemrograman-arduino. Diakses 18 Maret 2014
11. Primardiansyah, Reza.,2011, Implemantasi perangkat lunak untuk pengelolahan sinyal dan visualisasi citra ultrasonic berbasis opensource, Tesis program studi Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok.
8.1 Listing Program
#include <LiquidCrystal.h> //include library LCD
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
#define SensorPin A1 // the pH meter Analog output is connected with the Arduino’s Analog
unsigned long int avgValue; //Store the average value of the sensor feedback
float b;
int buf[10],temp;
void setup()
{
pinMode (A0,INPUT);
pinMode (A1,INPUT);
pinMode (A2,INPUT);
pinMode (8,OUTPUT);
pinMode(9,OUTPUT);
pinMode (10, OUTPUT);
pinMode (11, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
//Photodioda
int value=analogRead(A0);
//Serial.println(value);
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Kondisi Air");
if(value<300)
{
digitalWrite(9,HIGH); //pompa filter hidup
lcd.setCursor(1, 1);
lcd.print("Keruh");
delay(500);
}
else
{
digitalWrite(9,LOW); //pompa filter mati
lcd.setCursor(1, 1);
lcd.print("Jernih");
delay(500);
}
//Water level
int watervalue = analogRead(A2);
//Serial.println(watervalue);
if (watervalue > 500)
{
digitalWrite(8,LOW);
}
else
{
digitalWrite (8,HIGH);
}
//pH meter
for(int i=0;i<10;i++) //Get 10 sample value from the sensor for smooth the value
{
buf[i]=analogRead(SensorPin);
delay(10);
}
for(int i=0;i<9;i++) //sort the analog from small to large
{
for(int j=i+1;j<10;j++)
{
if(buf[i]>buf[j])
{
temp=buf[i];
buf[i]=buf[j];
buf[j]=temp;
}
}
}
avgValue=0;
for(int i=2;i<8;i++) //take the average value of 6 center sample
avgValue+=buf[i];
float phValue=(float)avgValue*5.0/1024/6; //convert the analog into millivolt
phValue=3.5*phValue; //convert the millivolt into pH value
//Serial.print(" pH:");
//Serial.print(phValue,2);
//Serial.println(" ");
//delay(100);
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Nilai pH air");
lcd.setCursor(1, 1);
lcd.print(phValue); //menampilkan data suhu
delay(500); //waktu tunggu 0,1 detik
if (phValue < 7.0){
digitalWrite (10, LOW);
digitalWrite (11, HIGH);
}
else if (phValue > 8.0){
digitalWrite (10, HIGH);
digitalWrite (11, LOW);
}
else {
digitalWrite (10,LOW);
digitalWrite (11,LOW);
}
}
8.2 Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
3. Cari kompnen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut
8.3 Rangkaian Simulasi
8.4 Prinsip Kerja
Pada Rangkaian kontrol akuarium otomatis digunakan input berupa sensor- sensor, seperti sensor photodioda, water level sensor, dan sensor pH meter. Masing- masing sensor diberikan tegangan masukan sebesarn 5 volt, lalu setiap pin- pin pada sensor dihubungkan ke Arduino Uno sesuai dengan konfigurasi yang telah disediakan. Untuk sensor photodioda digunakan untuk mendeteksi kekeruhan air pada akuarium. Selanjutnya adalah water level sensor, nantinya sensor ini akan mendeteksi ketinggian dari akuarium. Lalu ada sensor pH meter yang digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol tingkat keasaman air akuarium.
Untuk mengontrol kekeruhan air digunakan sensor photodioda yang diberi cahaya pemancar dengan LED dan dihubungkan ke pin A0. Dimana saat intensitas cahaya yang dideteksi oleh photodioda < 300, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 9 yang terhubung ke pompa filter, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa filter aktif.
Untuk mengontrol keasamanan air digunakan sensor pH meter yang dihubungkan ke pin A1. Dimana saat pH yang dideteksi oleh pH meter < 7, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 11 dan LOW pada pin 10 yang terhubung ke pompa cairan basa dan pompa cairan asam, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa cairan basa aktif. Sedangkan saat pH yang dideteksi oleh pH meter > 8, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 10dan LOW pada pin 11 yang terhubung ke pompa cairan basa dan pompa cairan asam, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa cairan asam aktif.
Untuk mengontrol ketinggian air akuarium digunakan sensor water level dan dihubungkan ke pin A2. Dimana saat ketinggian air yang dideteksi oleh water level < 500, Arduino Uno akan memberikan keadaan HIGH pada pin 8 yang terhubung ke pompa air, sehingga transistor akan aktif dan arus mengalir dari power supply menuju relay. Karena ada arus yang mengalir pada relay, menyebabkan switch berpindah dan pompa aktif.
Download Datasheet photodioda [klik] Download Datasheet LCD [klik] Download Datasheet water sensor [klik] Download Datasheet Arduino UNO [klik] Dowload Datasheet Ph Meter
[klik] Download Datasheet Motor DC [klik] Download Datasheet Relay [klik] Download Datasheet Baterai [klik] Download Datasheet Resistor [klik] Download Datasheet Transistor NPN [
klik]
Download Datasheet Potensiometer [klik] Download Datasheet Dioda [klik] Download Library Arduino UNO [klik] Download library sensor water [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar